Tag: tenis

Billie Jean King: Ikon Tenis dan Pejuang Kesetaraan Gender

Billie Jean King

Billie Jean King, lahir pada 22 November 1943 di Long Beach, California, adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah olahraga dan gerakan kesetaraan gender. Sebagai petenis profesional, ia meraih 39 gelar Grand Slam, termasuk 12 gelar tunggal, 16 ganda putri, dan 11 ganda campuran. Namun, kontribusinya melampaui prestasi di lapangan; ia adalah pelopor dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan komunitas LGBTQ+ di dunia olahraga dan masyarakat luas.

Awal Karier dan Dominasi di Dunia Tenis

Billie Jean King mulai bermain tenis sejak usia muda dan dengan cepat menunjukkan bakat luar biasa. Pada tahun 1966, ia mencapai peringkat nomor satu dunia untuk pertama kalinya dan mempertahankan posisi tersebut selama lima tahun tambahan (1967–1968, 1971–1972, dan 1974). Antara tahun 1961 dan 1979, King memenangkan total 39 gelar Grand Slam, termasuk rekor 20 gelar di Wimbledon. Pada tahun 1972, ia meraih tiga gelar Grand Slam dalam satu tahun: Wimbledon, French Open, dan US Open, sebuah pencapaian luar biasa yang menegaskan dominasinya di dunia tenis.

Pertarungan untuk Kesetaraan: Battle of the Sexes

Salah satu momen paling ikonik dalam karier King adalah pertandingan “Battle of the Sexes” pada tahun 1973 melawan Bobby Riggs, mantan juara Wimbledon yang mengklaim bahwa tenis perempuan inferior dibandingkan tenis pria. Dalam pertandingan yang disaksikan oleh lebih dari 90 juta penonton di seluruh dunia, King mengalahkan Riggs dengan skor 6-4, 6-3, 6-3. Kemenangan ini tidak hanya membuktikan kemampuan atlet perempuan tetapi juga menjadi simbol perjuangan untuk kesetaraan gender dalam olahraga.

Pendiri Women’s Tennis Association dan Advokasi Kesetaraan

Pada tahun yang sama, King mendirikan Women’s Tennis Association (WTA) dan menjadi presiden pertamanya. Ia juga berhasil melobi agar US Open menjadi turnamen Grand Slam pertama yang memberikan hadiah uang yang sama untuk atlet pria dan wanita, sebuah langkah monumental dalam perjuangan untuk kesetaraan dalam olahraga profesional.

Kehidupan Pribadi dan Aktivisme LGBTQ+

Pada awal 1970-an, King menyadari orientasi seksualnya dan memulai hubungan dengan seorang wanita. Namun, pada tahun 1981, ia secara publik diungkapkan sebagai lesbian, yang menyebabkan hilangnya semua kontrak dukungan komersialnya. Meskipun menghadapi tantangan pribadi dan profesional, King tetap teguh dalam perjuangannya melawan diskriminasi dan terus menjadi suara penting dalam advokasi hak-hak LGBTQ+.

Penghargaan dan Pengakuan

Atas kontribusinya yang luar biasa, King menerima berbagai penghargaan bergengsi. Pada tahun 2009, Presiden Barack Obama menganugerahkan kepadanya Presidential Medal of Freedom, penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat, atas advokasinya untuk kesetaraan gender dan hak-hak LGBTQ+. Pada tahun 2006, USTA National Tennis Center di Flushing, New York, tempat penyelenggaraan US Open, diubah namanya menjadi USTA Billie Jean King National Tennis Center sebagai penghormatan atas jasanya.

Warisan dan Dampak Abadi

King mendirikan Women’s Sports Foundation pada tahun 1974 dengan tujuan menciptakan pemimpin melalui akses perempuan dan anak perempuan ke olahraga. Yayasan ini telah menginvestasikan lebih dari $100 juta untuk mendukung program olahraga, penelitian, dan advokasi bagi perempuan dan anak perempuan. Pada tahun 2014, ia juga mendirikan Billie Jean King Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada menciptakan masa depan yang adil melalui olahraga, pendidikan, dan aktivisme.

Selain itu, King dan pasangannya, Ilana Kloss, terlibat dalam kepemilikan tim olahraga profesional seperti Los Angeles Dodgers dan Angel City Football Club, menunjukkan komitmen mereka terhadap inklusivitas dan keberagaman dalam dunia olahraga.

Kesimpulan

Billie Jean King adalah lebih dari sekadar legenda tenis; ia adalah pelopor dalam perjuangan untuk kesetaraan gender dan hak-hak LGBTQ+. Melalui keberanian, dedikasi, dan komitmennya, ia telah membuka jalan bagi generasi atlet perempuan dan aktivis hak asasi manusia. Warisan King terus menginspirasi dan mendorong perubahan positif dalam masyarakat, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah olahraga dan perjuangan kesetaraan.